Cek Resi Pengiriman Gratis

Kamis, 18 Juni 2015

Matius 12:1-2. Benarkah TUHAN YESUS Melanggar Hari Sabat?


(Matius 12:1 [LAI TB] Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. 
12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat." )

Well, sudah seberapa sering kita mendengar banyak sekali orang-orang Kristen, baik orang Kristen awam, teolog, pendeta, pastor, atau apapun yang menggunakan ayat ini dan mengajarkan bahwa TUHAN YESUS melanggar hari sabat? Ajaran bahwa TUHAN YESUS melanggar hari Sabat dengan dasar ayat ini merupakan ajaran turun temurun/ indoktrinasi turun temurun sehingga publik Kristen ramai-ramai meyakini bahwa kita tidak perlu menguduskan hari Sabat lagi karena TUHAN YESUS saja melanggar.

Pernahkah terpikir implikasi/ akibat dari ajaran seperti ini berbahaya sekali? Kenapa? Karena TUHAN YESUS itu datang ke dunia harus menjadi domba yang tak bercacat yang mentaati Hukum Taurat. Jadi, jika TUHAN YESUS melanggar hari Sabat, apa artinya itu? Artinya TUHAN YESUS tidak memenuhi kualifikasi sebagai domba yang tak bercacat dan tidak layak untuk menebus dosa-dosa kita. Jadi sudah paham kan apa implikasi/ akibat seriusnya kalau kita meyakini ajaran tersebut?

Jadi, apakah TUHAN YESUS melanggar hari Sabat/ melanggar Hukum Taurat dalam ayat diatas? Jika kita ingin mengatakan  bahwa TUHAN YESUS melanggar hari Sabat, maka haruslah ada bukti. Haruslah ada bukti tertulis dalam Hukum Taurat (Kejadian-Ulangan) bahwa memang ada perintah/ larangan dari TUHAN bahwa tidak boleh memetik bulir gandum pada hari Sabat. Silahkan sodara cari dalam keseluruhan Hukum Taurat (Kejadian-Ulangan) atau keseluruhan Perjanjian Lama (Kejadian-Maleakhi), adakah larangan tersebut? Jawabannya adalah tidak ada sama sekali. Sama sekali tidak ada larangan dalam Hukum Taurat bahwa tidak boleh memetik bulir gandum pada hari Sabat.

Justru, menurut Hukum Taurat, yang sedang TUHAN YESUS dan murid-murid-NYA lakukan, malah sangat sesuai dengan Hukum Taurat dimana Hukum Taurat memperboleh memetik bulir gandum di ladang sesama

(Ulangan 23:25 [LAI TB]   Apabila engkau melalui ladang gandum sesamamu yang belum dituai, engkau boleh memetik bulir-bulirnya dengan tanganmu, tetapi sabit tidak boleh kauayunkan kepada gandum sesamamu itu.")

Jadi, justru tindakan memetik bulir gandum dari ladang sesama ketika sedang melaluinya diperbolehkan oleh TUHAN dalam Perjanjian Lama. Jadi, jangan kita menafsir tanpa memahami konteks dengan benar. Jadi, yang TUHAN YESUS lakukan justru sangat sesuai dengan Hukum Taurat. TUHAN YESUS sama sekali tidak melanggar Hukum Taurat karena tidak ada perintah tersebut dalam Hukum Taurat.

(Matius 12:2 [LAI TB]  Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat.")

Lantas, mengapa dalam ayat diatas justru orang-orang Farisi mengatakan bahwa murid-murid TUHAN YESUS melanggar hari Sabat? Tahukah sodara, yang berbicara dan menuduh diatas adalah orang-orang Farisi yang suka menambah-nambahkan peraturan-peraturan yang tidak ada di dalam Hukum Taurat. Sebagai contoh, dalam Mishnah Shabbat 7:2 (Mishnah adalah sebuah kumpulan tulisan dari orang-orang Yahudi yang isinya mengenai peraturan-peraturan yang ditambahkan oleh orang-orang Yahudi yang menurut klaim orang-orang Yahudi, semua perintah yang tercantum di dalam Mishnah tersebut juga merupakan bagian dari Hukum Taurat yang mereka sebut sebagai Taurat lisan)

(Mishnah Shabbat 7:2 Empat puluh kurang satu pekerjaan utama (Major Works): Membajak dan menabur dan menuai dan mengikat berkas dan merontokkan dan menampi dan memilih dan menggiling, mengayak, meremas kue, menggunting wol, memutihkan, memecahkan, mewarnai, memutar, meregangkan benang, membuat dua ikatan, menenun dua benang, membagi dua benang, mengikat dua benang, mengikat dan melepaskan, menjahit dua jahitan, merobek, menangkap rusa, memotong, mengulit atau mengasinkannya, membalut, mengikis, memotong, menulis dua huruf, menghapus supaya bisa menulis dua huruf, membangun, merobohkan, memadamkan, menyalakan api, memukul dengan palu, membawa barang dari satu tempa ke tempat. Sesungguhnya inilah empat puluh kurang satu pekerjaan utama tersebut (the Major Works)
אבות מלאכות ארבעים חסר אחת׃ החורש, והזורע, והקוצר, והמעמר, והדש, והזורה, והבורר, והטוחן, והמרקד, והלש, והאופה, הגוזז את הצמר, והמלבנו, והמנפצו, והצובעו, והטווהו, והמסך, והעושה שני בתי נירין, והאורג שני חוטין, והפוצע שני חוטין, הקושר, והמתיר, והתופר שתי תפירות, והקורע על מנת לתפור שתי תפירות, הצד צבי, והשוחטו, והמפשיטו, והמולחו, והמעבדו, והמוחקו, והמחתכו, הכותב שתי אותות, והמוחק על מנת לכתוב שתי אותות, הבונה, והסותר, המכבה, והמבעיר, והמכה בפטיש, והמוציא מרשות לרשות-- הרי אלו אבות מלאכות ארבעים חסר אחת
Transliteration: Avot melakhot arba'im khasar akhat: hakhoresh vehazorea vehaqqotzer veehameamer, vehaddash vehazzoreh vehabborer vehattokhen vehammeraqed vehallash vehaphen vehagozez et hatzamar, vehamellavenu vehamenaptzu vehattovehu vehammakh vehaoseh seney battey nirin vehapreg sney khotin vehapotzea seney khotin haqqoser vehamattir vehattopher shtey tepir shtey tephirot, vehaqorea al manat litpor whtey tephiyrot htzad tzaviy, vehasshokherto vehammaphsito vehammolekho, vehammeavero vehammokheqo vehammakhtekho, hakkotev whtey otot vehammokheq al manat liktov shtey otot haboneh vehassoter hammekhaveh vehammevair vehamakhah bapatish vehammotze mreshut lirshot----harey ellu avot melakhot arbaim khasar akhat

Diatas ini adalah daftar dari kira-kira 40 jenis pekerjaan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat versinya orang Farisi. Peraturan-peraturan inilah peraturan-peraturan yang ditambah-tambahkan oleh orang-orang Farisi. Jadi, jika seseorang melanggar peraturan-peraturan diatas, maka orang-orang Farisi akan menuduh mereka sebagai pelanggar hari Sabat, padahal TUHAN tidak pernah memerintahkan hal tersebut sebagaimana yang DIA perintahkan di dalam Hukum Taurat. Bisa dibayangkan, menurut orang Farisi, menulis 2 huruf saja sudah melanggar hari Sabat, padahal TUHAN tidak pernah memerintahkan hal seperti itu. Tuduhan-tuduhan seperti inilah yang orang-orang Farisi tuduhkan kepada TUHAN YESUS. Tuduhan yang didasarkan atas tradisi mereka sendiri, bukan berdasarkan Hukum Taurat yang sesungguhnya karena Hukum Taurat tidak pernah mengajarkan seperti itu

Jadi, TUHAN YESUS sama sekali tidak melanggar Hukum Taurat. Ingat dan harus dicamkan bahwa TUHAN YESUS tidak menentang Hukum Taurat dan juga tidak pernah melanggarnya. Yang TUHAN YESUS tentang adalah hukum-hukum/ adat istiadat orang-orang Yahudi yang ditambah-tambahkan oleh mereka. Hal itulah yang TUHAN YESUS tentang, bukan Hukum Taurat. Harus bisa membedakan apa itu Hukum Taurat (Hukum yang TUHAN sendiri katakan kepada Musa) dengan Hukum-hukum Yahudi/ Adat istiadat Yahudi yang merupakan hukum-hukum yang orang-orang Yahudi tambah-tambahkan sendiri, misalnya mengenai hal membasuh tangan

Yang TUHAN YESUS tentang adalah Hukum/ Adat Istiadat Yahudi, bukan Hukum Taurat. Harus bisa membedakannya dan jangan mencampuradukkannya

Misalnya hal mengenai mencuci tangan dibawah ini yang mana TUHAN YESUS menentangnya

(Markus 7:1 [LAI TB]   Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus.
7:2   Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh.
7:3   Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka;
7:4   dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga.
7:5   Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?"
7:6   Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
7:7   Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8   Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:9   Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.)

Jadi, TUHAN YESUS juga pernah mengalami tuduhan serupa ketika murid-murid-NYA tidak mencuci tangan yang mana menurut orang Farisi itu sudah melanggar Hukum Taurat padahal perintah seperti itu tidak ada di dalam Hukum Taurat, itu hanyalah adat isitiadat mereka yang mereka tambah-tambahkan. Hal-hal seperti inilah yang ditentang oleh TUHAN YESUS bukan Hukum Taurat yang ditentang oleh TUHAN YESUS.

KESIMPULAN

1.  TUHAN YESUS sama sekali tidak melanggar Hukum Taurat dalam Matius 12 tersebut karena tidak ada larangan TUHAN dalam Hukum Taurat mengenai larangan untuk memetik bulir gandum. 2.  Sebaliknya memetik bulir gandum ketika melewati ladang orang lain justru diperbolehkan menurut Hukum taurat (Ulangan 23:25). Jadi, TUHAN YESUS dan murid-muridnya justru berbuat sesuai dengan apa yang Hukum Taurat perintahkan.3. Tuduhan dari orang-orang Farisi bahwa TUHAN YESUS melanggar hari Sabat, jelas bahwa itu adalah tuduhan tak berdasar karena sama sekali tidak ada peraturan seperti itu dalam Hukum Taurat. Mereka menuduh hanya atas dasar hukum-hukum yang mereka tambahkan di dalam tradisi-tradisi lisan/ adat isitadat orang-orang Yahudi saja

Jadi, TUHAN YESUS sama sekali tidak melanggar Hukum Taurat. Kita sebagai orang-orang Kristen harus berhati-hati dalam menafsirkan Firman Tuhan dan tidak boleh gegabah. Sudah terlalu banyak diluar sana, orang-orang Kristen, baik orang-orang Kristen awam, teolog, pendeta, pastor yang mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan fakta bahwa TUHAN YESUS sendiri melanggar hari Sabat.

Hal ini tidak benar dan berbahaya, karena TUHAN YESUS itu harus menjadi domba yang tak bercacat menurut Hukum Taurat. Artinya TUHAN YESUS tidak boleh melanggar Hukum Taurat. Kalau TUHAN YESUS melanggar Hukum Taurat, maka TUHAN YESUS tidak layak untuk menjadi domba yang tak bercacat untuk menebus kita semua. Itulah implikasi bahayanya kalau kita mengajarkan bahwa TUHAN YESUS melanggar Hukum Taurat.

Salam Kasih. TUHAN YESUS memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar